Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Bupati Mimika: Lebih dari 3.000 pelajar menikmati program MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 20:22:19【Resep Pembaca】853 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Mimika Johannes Rettob. ANTARA/Evarianus Supar.Timika (ANTARA) - Bupati Mimika, Papua Tengah

Timika (ANTARA) - Bupati Mimika, Papua Tengah Johannes Rettob menyebut hingga saat ini lebih dari 3.000 pelajar mulai dari tingkat SD hingga SMA-SMK di kota itu sudah menikmati program Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Program MBG di Kota Timika saat ini dilayani oleh 14 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi )SPPG). Yang mereka layani sudah lebih dari 3.000 siswa yang tersebar di satuan pendidikan mulai dari SD sampai SMA-SMK, baik sekolah negeri maupun swasta," kata John Rettob di Timika, Sabtu.
Baca juga: Cegah kasus keracunan, BGN latih ratusan petugas jamah makanan Mimika
Ke-14 SPPG yang mengelola Program MBG di Timika tersebut langsung ditunjuk oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Semua SPPG tersebut wajib memiliki dapur sehat dengan menu makanan berkualitas sesuai standar harga yang ditetapkan BGN.
Pemkab Mimika juga diminta menyiapkan tiga lokasi, masing-masing seluas 800 meter persegi untuk pembuatan dapur sehat.
"Sertifikat lahan untuk pembuatan dapur sehat ini sudah kami kirim ke Jakarta. Nanti kami melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU dengan BGN terkait pinjam pakai lahan untuk pembuatan dapur sehat yang akan dikelola oleh yayasan yang ditunjuk oleh BGN," kata John Rettob.
Meski program MBG sudah berjalan di Kota Timika, sekolah-sekolah di wilayah pinggiran kota, apalagi di wilayah pesisir pantai maupun pegunungan, program MBG sama sekali belum berjalan
Khusus di tiga wilayah itu, Bupati Mimika berharap pola program MBG bisa diubah, yaitu anggaran diberikan kepada pihak sekolah, lalu sekolah menyiapkan kantin, sementara makanan disiapkan oleh para orang tua murid dengan memanfaatkan bahan lokal, seperti ikan, udang, sayur-mayur maupun umbi-umbian.
Dengan demikian, katanya, anggaran program MBG itu juga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat yang ada di kampung-kampung di wilayah pesisir pantai maupun pegunungan.
Baca juga: Mimika Papua Tengah: Ketersediaan telur ayam cukup untuk program MBG
Baca juga: DPRK Mimika sebut program MBG investasi masa depan anak Indonesia
"Saya sudah sampaikan beberapa kali di forum nasional bahwa kalau bisa program MBG di Papua itu langsung dikelola oleh sekolah. Hanya saja, yang menjadi pertanyaan apakah prosedur keuangan BGN membolehkan seperti itu atau ngak," ucap John Rettob.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di Timika, harga makanan per porsi untuk siswa SD di Mimika ditetapkan sebesar Rp12.000.
Dengan nilai harga seperti itu, banyak pihak menyangsikan apakah program ini benar-benar memberikan nilai tambah gizi bagi para pelajar setempat mengingat harga bahan kebutuhan pokok di Mimika cukup mahal.
Suka(9818)
Artikel Terkait
- Jabar targetkan perluasan pasar lewat West Java Expo 2025
 - Ini yang terjadi jika makan cokelat sebelum tidur
 - Kemenperin fasilitasi 19 IKM binaan di TEI 2025, perluas akses pasar
 - Kapolri resmikan 32 SPPG di Jateng dalam rangka dukung program MBG
 - Produk makanan sehat RI catat transaksi Rp145 miliar di Chili
 - Kemenpar hadirkan tur gastronomi di Pameran Pangan Nusa 2025
 - Penulis "I Want to Die But I Want to Eat Tteokbokki" meninggal dunia
 - 84 ribu siswa di Tangsel terima manfaat program MBG
 - Mulut bersih, tenggorokan sehat: ini manfaat kumur dengan air garam
 - Ahli gizi dorong masyarakat kembali ke pola makan tradisional Asia
 
Resep Populer
Rekomendasi

Mangut, kuliner tradisional dari pesisir Jawa

Rayakan Hari Pangan Sedunia 2025, dengan kurangi food waste

3 sumber protein nabati dan manfaatnya bagi tubuh manusia

BGN ungkap MBG berhasil dorong lahirnya industri dalam negeri

Pemkot Banjarmasin: Puluhan siswa alami mual sebelum MBG dibagikan

Api menyala di usia senja, refleksi hari ulang tahun Presiden Prabowo

Cara terhindar dari migrain ketika cuaca panas

Rahasia kulit sehat dan awet muda dengan 7 makanan kaya kolagen alami